Search This Blog

Monday 27 February 2017

"Riba Relevansi Hukum Dulu dan Sekarang"


Dalam Islam di kenal hukum Riba..  Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar . ( Riba - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Dalam firmannya Allah swt berfirman :

“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Ruum:39)


dalam islam juga di kenal konsep keadilan banyak ayat menyebut tentang keadilan seperti firman Allah swt. dalam surat al-Maidah ayat 8 :
Artinya :

”Dan berbuat adillah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.” (Qs. al-Hujurat/49: 9).

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Qs. an-Nahl: 90)

Lalu korelasi antara riba dan keadilan apakah bisa dilakukan pada masa kekian?

Kata adil berasal dari bahasa Arab yang secara harfiyah berarti sama. Menurut kamus bahasa Indonesia, adil berarti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.

Dahulu penggunaan mata uang di zaman Islam klasik, mata uang yang di gunakan adalah kepingan-kepingan emas. Kepingan emas ini nilainya akan bertambah..

Semisal si A hutang satu keping mata uang kemudian di bayar satu keping lagi tanpa di tambah, antara yang meminjam dengan yang di pinjam tidak mengalami kerugian karena nilai mata uang ini nilainya terus bertambah,ada sistem keadilan di sini.

berbeda dengan masa sekarang penggunaan mata uang mayoritas menggunakan uang kertas... hal ini sangat berbeda dengan kepingan emas, nilai mata uang dengan menggunakan kertas ini nilainya akan menyusut.. jadi kalau si A minjam uang 15.000.000 dalam beberapa tahun bayar tetep 15.000.000 pasti ada pihak yang di rugikan yaitu sang pemilik uang karena nilainya tidak sama lagi.. dahulu 15.000.000 bisa beli mobil sekarang cuman bisa beli motor.  Jadi ketika ketika bayar dengan jumlah yang sama ini tidak mempunyai efek keadilan. Padahal Tuhan menyuruh manusia berbuat adil.

Siapa yang mau minjemin uang 15.000.000 nanti bayarnya 15 tahun kemudian di bayar 15.000.000 lagi?

Hal ini akan akan berbeda jika bentuk mata uang emas 10 keping kemudian di bayar 15 tahun kemudian di bayar dengan jumlah yang sama yaitu 10 keping lagi kemungkinan masih mempunyai efek keadilan, karena nilainya akan bertambah setiap waktu.

Adakah yang bisa mencari solusi terhadap prilaku prilaku ekonomi yang berbeda zaman tersebut?

sistem ekonomi yang berlaku saat ini dan dahulu sangat berbeda di lihat dari jenis penggunaan mata uang.. lembaga yang mencetak mata uang dan lain sebagainya.

Saturday 18 February 2017

Lelah

Ah.. segalanya terasa rumit, menyadari betapa tidak berkuasa sedikitpun tentang harapan, begitu menyesakan dada.. Ah.. mungkin ini berjalanan hidup yang tidak kita kuasai sedikitpun, kita seperti wayang brrusaha memainkan peran, tanpa sedikitpun punya harapan.. Ah, mungkin aku teelalu banyak mengelu tentang liku kehidupan.. kehidupan yang penuh dengan benang kusut, sekusut pikiranku.. sampai kapankah aku bisa mengurai benang ini? Ah.. aku hanya bisa menghela nafas panjang berhenti sejenak menghilankan begitu penat dan susahnya kehidupan ini. Aku hanya bisa menebak nebak tentang keberuntangan hidup.. kehidupan seperti bermain undian.. berharap keberuntungan bisa memihak kita. Terkadang aku berlama lama nonton film mempelajari cerita, semangat hidup, berusaha menemukan motifasi, berharap ada inspirasi yang bisa di jadikan semangat dalan hidup ini. Ah sesaknya hidup ini.. begitu sensitifnya perasaan ini, apalagi melihat orang lain yang begitu sok pamer, atau aku terlalu sensitif. Aku orang yang tidak begitu peduli tentang kehidupan orang lain.. akan tetapi mereka terlalu jauh menyelidik terlalu jauh penasaran tentang kehidupanku, aku hanya berpikir kebanyakan mereka hanya penasaran bukannya peduli. Aku bukan tipe banyak meminta meskipun keadaanku jauh dibawah mereka yang selalu meminta tanpa peduli kondisiku jauh di bawah mereka, aku hanya berpikir oeang macam apa mereka itu hanya memementingkan kehidupanya sendiri. Aku seharusnya orang yang harus mereka bantu, bukan aku yang di tuntut untuk membantu mereka, akan tetapi aku sudah merasa cukup jika mereka berhenti untuk minta.. Terkadang aku selalu merencanakan rumah apa yang mesti aku buat, usaha apa nanti yang akan aku geluti, dimana tempat aku tinggal, lingkungan seperti apa yang akan aku tempati, Akankah aku akan jauh meninggalkan hidup bersama orang orang yang membosankan. Hidup bersama orang tua hanya akan menambah dosa.. banyak hal yang tidak sependapat, terkadang terlalu lama hidup dengan mereka akan terasa menjadi anak yang durhaka.. terlalu banyak membantah, terlalu banyak protes yang kita gunakan, terlalu banyak kritik yang akan kita lontarkan, terlalu banyak hal hal kita tidak sukai dari kehidupan mereka yang begitu tradisional. Ah, terlalu banyak dosa, terkadang aku bertanya pada Tuhan mengapa Engkau kembalikan aku pada kehidupan keluargaku.. dulu aku bisa berhasil keluar, punya rumah sendiri, kehidupan sendiri, lalu mengapa Engkau kembalikan aku pada rumah orang tuaku, apa salahku, engkau jadikan aku terlalu banyak dosa, dengan hidup berdampingan deng orang tuaku.. Ya Tuhan dimanakah Engkau aku sudah lelah..

Monday 6 February 2017

Hidup itu tidak pasti

Perjalanan hidup itu tak bisa diramalkan, mau menjadi apa, bekerja dimana, punya istri siapa dan masih banyak misteri maaa depan kehidupan yang tidak kita pahami. Hidup dengan beraneka macam permasalahan yang sangat banyak, dengan cerita pilu, bahagia, sedih, terharu. Pikiran kitapun akan berkelana mencari cari jawaban mempersiapkan kemungkinan kemungkinan karena hidup penuh dengan ketidak pastian. Banyak orang yang dahulu hidup bahagia, tiba tiba datang bencana ada anggota kelurganya meninggal atau harta yang dulu banyak menjadi habis ludes tak tersisa. Ataupun banyak orang yang tadinya menjadi gelandangan hidup terlunta lunta hanya untuk makan saja susah berbalik menjadi kaya raya dan hidup bahagia. Hidup itu memang penuh ketidak pastian, manusia punya rencana menganggarkan ini, menyiapkan itu, mencoba berinvestasi untuk masa depan akan tetapi tiba tiba semuanya tak sesuai rencana. Semuanya hilang yang tadinya tidak berpikir akan bekerja menjadi buruh bangunan, karena situasi bekerjalah dia menjadi buruh bangunan padahal tidak pernah di pridiksi akan bekerja seperti itu. Atau yang tadinya bekerja nyaman di kantor tiba tiba menjadi tenaga kerja indonesia di kuar negeri. Hidup memang tak tentu dan tidak bisa kita prediksi. Namun manusia masih bisa memilih kemungkinan kemungkinan. Namun tangan Tuhanlah yangvakan menjadikab kehidupan kita seperti apa.