Search This Blog

Monday 20 March 2017

Benarkah Tetap Akan Masuk Syurga Walapun Tidak Shalat, Asalkan Sepanjang Hidup Berbuat Kebajikan

Akhir-akhir ini banyak sekali pendapat yang mengatakan "Seseorang tetap akan masuk syurga meskipun tidak shalat, asalkan sepanjang hidupnya melakukan kebajikan".

Sumber : brilio.net

Pertanyaan yang kemudian muncul dalam benak seorang muslim kemudian adalah "Apakah di benarkan seseorang yang mengaku beriman, tetapi tidak melaksanakan shalat?". 

Beriman artinya percaya berasal dari bahasa Arab. Sedangkan menurut istilah pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).

Jadi jika seseorang mengaku beriman konsekuensinya ia harus melaksanakan segala yang di imaninya, termasuk di antaranya adalah melaksanakan shalat. Sebab shalat merupakan salah satu perintah Agama (Allah) yang telah di imaninya.

Dalam Al-Qur’an tentang shalat, Allah SWT berfirman :


وَاَقِيْمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ

“Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.”(QS. Al-Ankabut ayat 45)


 وَاَقِيْمُوْ الصَّلَىةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَوَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah ayat 43)


 وَاَقِيْمُوْ الصَّلَوْةَ وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَ نْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا
 تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah ayat 110)


 وَاَقِيْمُوْ الصَّلاَةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ

 "Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat." (QS. An-Nuur ayat 56)

Untuk menjawab pertanyaan tentang  "Apakah seseorang tetap akan masuk syurga meskipun tidak shalat, asalkan sepanjang hidupnya melakukan kebajikan?".

Ada dua istilah untuk masalah ini :
  1. Amal sebagai seorang Islam
  2. Seorang Islam yang durhaka
Sebagai seorang islam tentunya ia harus beriman kepada Allah SWT dan hari akhir yang di sebut Yaumu'lhisab (hari perhitungan), dan salah satu dari Arkamu'l'islam (rukun islam) ialah mendirikan shalat (melaksanakan shallat).

Shalat wajib yang di laksanakan ialah lima waktu dalam sehari semalam, dengan ketentuan waktu dan cara mengerjakannya di peroleh dari cara yang di contohkan Nabi Muhammad SAW.

Seorang islam yang tidak melaksanakan shalat  yang fardlhu ini dinamakan "durhaka". Sebagian ulama menamakan tingkat durhaka seperti ini dengan "fasiq" sebagaian yang lain men-kwalifikasi-nya dengan "kafir".

Cukup banyak dalam Al-Quran  yang menjelaskan keutamaan shalat ini, di antaranya QS. Al Mudatstsir [74] : 38-47 bahwa setiap orang akan di masukan kedalam neraka saqar jika tidak melakukan shalat. Alla SWT dalam firmanya :


كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ (38) إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ (39) فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ (40) عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41) مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)


Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al Mudatstsir [74] : 38-47)

Sumber : faktapers.com

Di dalam hadits ada yang diantaranya dinyatakan, bahwa amal  hamba Allah yang pertama kali di hisab kelak di  akhirat adalah shalat. 


:عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ. فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ”.
رواه الترمذي(1) وكذلك أبو داود والنسائي وابن ماجه وأحمد


Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya (shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses, dan seandainya (shalatnya) buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (ada amal) sholat sunnah (mempunyai shalat sunnah) yang bisa menyempurnakan shalat fardlunya, kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga diberlakukan demikian’ ”

Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi(1), dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad.

begitu pentingnya shollat ini sehingga ada hadits lain juga menjelaskan bahwa shalat adalah tiangnya agama, yang menegakan berarti menegakan islam, sedangkan yang meninggalkannya berarti menghancurkan islam.
 shalat
Dalam pada itu ada pula hadits yang menyebutkan, bahwa mereka yang meninggalkan shollat adalah "kufur".

العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر " رواه احمد وابو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه .

"Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, siapa yang meninggalkannya, maka dia telah kafir." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)



إن بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة

"Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan syirik dan kekufuran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim, bab Al-Iman, dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam)

 Memperhatikan hadits hadits di atas, maka orang islam yang meninggalkan shalat, di nilai "fasiq" (hadits pertama), sedang menurut hadits kedua mereka yang meninggalkan shalat di nilai "kufur" .

Tidak di sebutkan dalam hadits di atas, apakah mereka itu (yang tidak shalat) termasuk kufur ibadat ataukah kufur i'tikad. Mereka yang kufur ibadat  adalah "fasiq", dinamakan orang islam yang durhaka, akan tetapi  jika mereka kufur i'tikad, ini berarti keimanan mereka telah gugur, yang menyebabkan keislaman merekapun gugur.

Memperhatikan hal di atas, maka jika seseorang termasuk katagori kufur ibadat, maka ia termasuk golongan fasiq. Ia di anjurkan taubat dan kemudian taat melaksanakan shalat. Adapun amal baiknya akan tetap di perhitungkan.

Allah SWT berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (97)

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (16: 97)

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada bilal, seorang muazin yang terkenal

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا مِسْعَرُ بْنُ كِدَامٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ قَالَ قَالَ رَجُلٌ قَالَ مِسْعَرٌ أُرَاهُ مِنْ خُزَاعَةَ لَيْتَنِي صَلَّيْتُ فَاسْتَرَحْتُ فَكَأَنَّهُمْ عَابُوا عَلَيْهِ ذَلِكَ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَا بِلَالُ أَقِمْ الصَّلَاةَ أَرِحْنَا بِهَا

"Seandainya aku shalat, niscaya aku dapat istirahat. Dan seakan-akan orang-orang mencelanya karena ucapannya itu. Maka ia pun berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda: Wahai Bilal, dirikanlah shalat. Dan buatlah kami istirahat kami dengannya". [HR. Abu daud No.4333] 

Sumber : kaltim.tribunnews.com
Nabi menekankan bahwa shalat adalah istirahat jiwa yang utama, lebih utama dari segala yang utama. di dalam shalat itu kita melepaskan soal soal hidup. Soal hutang piutang, sekalian pikiran yang bersangkut dengan soal laba rugi, soal politik dan ekonomi, bahkan seluruh soal yang berkenaan dengan soal kebendaan.
Lepaskan itu semuanya dan tunjukan kepada Yang Satu, Allah. Satunya benar benar "satu" tak terbilang. sedangkan atom yang di sangka satupun ternyata terbilang.

Tuesday 14 March 2017

Peran Etnis Tionghoa Dalam Politik di Indonesia

Paska reformasi arah demokrasi makin menggliat, keran keran demokrasi semakin membuka diri. etnis tionghoa yang selama orde baru tidak memiliki kebebasan politik, sesudah reformasi mereka cukup meramaikan perpolitikan di Indonesia. Adanya Gubernur sekaligus calon Gubernur dari etnis tiongha Basuki Tjahaja Purnama yang turut mermaikan Pilkada DKI yang sedang berlangsung saat ini sedikit membuka sejarah konflik laten anatara pribumi dan etnis tionghoa. Pilkada DKI yang sedang berlangsung saat ini di warnai dengan kampanye kampanye negatif yang bisa meruntuhkan disintegrasi bangsa ini.


Sumber : id.wikipedia.org
Sejarah menunjukan era kolonialisme bangsa belanda sudah meninggalkan warisan sebegitu negatifnya, Penjajahan selalu memandang  rendah bangsa yang di jajahnya, Sementara itu bangasa eropa sebagai penjajah menempatkan diri pada status sosial yang lebih tinggi, Kolonialisme Belanda kemudian membuat strarata sosial, keturunan campuran anatara eropa asia menempati posisi kedua setelah bangsa eropa dan etnis tionghoa di tempatkan pada strata selanjutnya baru kemudian pribumi menempati tingkatan sosial yang paling rendah. 

Penduduk Jakarta dari etnis Cina (Tiongkok) (foto koleksi : kitlv)
Sumber : jakartapedia.bpadjakarta.net
Warisan  tingkatan sosial tersebut setelah kemerdekaan memunculkan sosial Distance (jarak sosiali). Warga ketrununan tionghoa masih menganggap pribumi sebagai suatu kelompok dibawahnya. memimbulkan sikap pemusuhan dari pribumi terhadap warga tionghoa.

Pada jaman Pemerintahan Orde Baru meskipun kelompok ketutunan tionghoa ini tidak di beri tempat pada hirarkhi kekuasaan. akan tetapi, warga keturunan tionghoa masih di beri tempat yang istimewa. kelompok ini di beri kekuasaan lebih untuk memegang perekonomian. sikap ini idak jauh berbeda dengan apa yang di lakukan pemerintah kolonialis dimana Belanda memberikan hak istimewa pada golongan ini untuk mengendalikan perdagangan di plosok plosok daerah.

Beberapa contoh sikap dan prasangka antara pribumi ini mau tidak mau menimbulkan konflik kerusuhan rasial yang terjadi yaitu :
Bandung, 10 Mei 1963. Kerusuhan anti suku peranakan Tionghoa terbesar di Jawa Barat. Awalnya, terjadi keributan di kampus Institut Teknologi Bandung antara mahasiswa pribumi dan non-pribumi. Keributan berubah menjadi kerusuhan yang menjalar ke mana-mana, bahkan ke kota-kota lain seperti Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Medan.
Pekalongan, 31 Desember 1972. Terjadi keributan antara orang-orang Arab dan peranakan Tionghoa. Awalnya, perkelahian yang berujung terbunuhnya seorang pemuda Tionghoa. Keributan terjadi saat acara pemakaman.
Palu, 27 Juni 1973. Sekelompok pemuda menghancurkan toko Tionghoa. Kerusuhan muncul karena pemilik toko itu memakai kertas yang bertuliskan huruf Arab sebagai pembungkus dagangan.
Bandung, 5 Agustus 1973. Dimulai dari serempetan sebuah gerobak dengan mobil yang berbuntut perkelahian. Kebetulan penumpang mobil orang-orang Tionghoa. Akhirnya, kerusuhan meledak di mana-mana.
Ujungpandang, April 1980. Suharti, seorang pembantu rumah-tangga meninggal mendadak. Kemudian beredar desas-desus: Ia mati karena dianiaya majikannya seorang Tionghoa. Kerusuhan rasial meledak. Ratusan rumah dan toko milik suku peranakan Tionghoa dirusak.
Medan, 12 April 1980. Sekelompok mahasiswa USU bersepeda motor keliling kota, sambil memekikkan teriakan anti suku peranakan Tionghoa. Kerusuhan itu bermula dari perkelahian.
Solo, 20 November 1980. Kerusuhan melanda kota Solo dan merembet ke kota-kota lain di Jawa Tengah. Bermula dari perkelahian pelajar Sekolah Guru Olahraga, antara Pipit Supriyadi dan Kicak, seorang pemuda suku peranakan TiongHoa. Perkelahian itu berubah menjadi perusakan dan pembakaran toko-toko milik orang-orang TiongHoa.
Surabaya, September 1986. Pembantu rumah tangga dianiaya oleh majikannya suku peranakan TiongHoa. Kejadian itu memancing kemarahan masyarakat Surabaya. Mereka melempari mobil dan toko-toko milik orang-orang TiongHoa.
Pekalongan, 24 November 1995. Yoe Sing Yung, pedagang kelontong, menyobek kitab suci Alquran. Akibat ulah penderita gangguan jiwa itu, masyarakat marah dan menghancurkan toko-toko milik orang-orang Tiong Hoa.
Bandung, 14 Januari 1996. Massa mengamuk seusai pertunjukan musik Iwan Fals. Mereka melempari toko-toko milik orang-orang TiongHoa. Pemicunya, mereka kecewa tak bisa masuk pertunjukan karena tak punya karcis.
Rengasdengklok, 30 Januari 1997. Mula-mula ada seorang suku peranakan Tiong Hoa yang merasa terganggu suara beduk Subuh. Percekcokan terjadi. Masyarakat mengamuk, menghancurkan rumah dan toko TiongHoa.
Ujungpandang, 15 September 1997. Benny Karre, seorang keturunan Tiong Hoa dan pengidap penyakit jiwa, membacok seorang anak pribumi, kerusuhan meledak, toko-toko TiongHoa dibakar dan dihancurkan.
Februari 1998. Kraksaan, Donggala, Sumbawa, Flores, Jatiwangi, Losari, Gebang, Pamanukan, Lombok, Rantauprapat, Aeknabara: Januari – Anti Tionghua
Kerusuhan Mei 1998. Ketidakpuasan politik yang kemudian digerakkan oleh kelompok politik tertentu menjadi kerusuhan anti Tionghua.
Kerusuhan 13-15 Mei 1998 di Jakarta
Sumber : tionghoa.info

Kerusuhan kerusuhan yang terjadi tersebut di atas sungguh disayangkan, adanya sikap permusuhan di tengah tengah masayarakat selalu menimbulkan stabilitas keamanan yang cukup serius. Negara sebenarnya sudah mengambil peran untuk menghilangkan warisan koloniaisme ini. para tokoh pendiri bangsa menyadarai kemajemukan bangsa ini, dan untuk menghindari konflik yang terjadi di masyarakat, negara sudah berusaha mendoktrin indioligi kebineka tunggal ikaan dengan doktrin Idiologi Pancasila sebagai solusi bagi negara untuk mengendalikan konflik dalam masyarakat.

Peran serta keluraga dari kedua kelompok ini juga mempunyai peranan yang sangat penting dimana keluarga mesti menghilangkan prasangka negatif . prasangka negatif warga tionghoa yang menganggap kelas pribumi sebaga kelas bawah akan menimbulkan sikap sosial Distance (jarak sosial) sehingga akan menimbulkan permusuhan pribumi terhadap warga tionghoa. Dan begitu sebaliknya bagi masyarakat pribumi untuk bisa menghilangkan sikap rasa superioritas atas mayoritas agama dan sukunya. nilai nilai pandangan negatif ini mesti di rubah dari keluarga untuk tidak mengajarkan anak ankanya untuk prasangka negatif antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
   
Masyarakat Indonesia terdiri dari suku, etnis dan agama  yang beragam. kemajemukan ini sudah sepatutnya di jaga. konflik antar golongan di minimalkan sedapat mungkin dengan memupuk sikap toleransi dan menghargai satu sama lainnya. prasangka sosial yang negatif hendaknya di hilangkan mulai dari unit masyarakat kecil dalam suatu kelompk keluarga. anak anak mulai di ajarkan untuk menghilangkan stigma negatif  terhadap etnis, suku dan agama yang berbeda. ini bukan saja tanggung jawab sekolah untuk menananamkan nilai toleransi dan keberagaman. tetapi karakter dan pandangan anak akan sangat banyak di pengaruhi sekali oleh sikap dan pandangan keluarganya terhadap kelompok sosial tertentu. 

Toleransi anak di ajarkan semenjak dini
Sumber : jpnn.com

Dalam iklim demokrasi, ikut sertanya peran masyarakat dalam pemlihan kepala daerah langsung. hendaknya mulai di sikapi dengan pikiran yang jernih. Tidak memprofokator atau terprofokator dengan isu isu yang negatif  yang bisa merusak keharmonisan sikap hidup berbangsa dan bernegara. masyarakat di harapkan  tidak lagi berperan sebagai domba domba politik yang hanya akan jadi korban, akan tetapi akan lebih elok jika masayarakat di tempatkan pada  sikap penentu arah demokrasi yang lebih baik. melihat track record dan program program kerja dari calon gubernur sebagai pilihan merupakan gambaran masayarakat yang lebih bijak, pintar dan sehat dalam mewarnai demokrasisasi ini.

Wednesday 1 March 2017

Alat Negara Yang Kotor

Indonesia menganut trias politika yaitu kekuasaan di bagi menjadi 3 kekuasaan, ini untuk menghindari kediktatoran dan kesewenang wenangan penguasa, yaitu legislatif (DPR) pembuat hukum dan undang undang, yudikatif (pelaksana hukum) eksekutif yaitu eksekutor roda pemerintahan.. dan negara ini menganut hukum di atas segalanya.

Sebagian orang kritis melihat dan hanya fokus kepada pertarungan politik kebijakan pemerintah, akan tetapi yang sebenarnya sedang sakit adalah pelaksana hukum.. lihatlah birokrasi hukum yang begitu bobroknya.. mulai dari perekrutannya  dimana calon penegak hukum harus membayar skian ratus juta untuk lolos menjadi penegak hukum.. lihatlah institusi polisi dengan tidak memperdulikan hukum menerima suap dari prngendara motor.. atau seseorang yang melakukan kejahatan dimana ia menyuap dari mulai kepolisian sampe kejaksaan untuk meringankan hukuman, atau ada narapidana yang berhasil menyuap untuk fasilitas mewah rumah tahanan, atau ada narapidana yang menyuap untuk jalan jalan wisata.

Dalam beberapa waktu silam, basuki cahya purnama atau ahok yang saat itu masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jajarta berencana melokalisasi pelacuran. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai macam pro dan kontra dimana sebut sajalah IMM bersitegang dengan wakil gubernur ini. Menurut sang gubernur masyarakat DKI tidak perlu munafik menutupi keberadaan prostitusi yang kian menjamur di Ibukota. 

Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundari, yang mengatakan, Muhamadiyah menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta. Menurutnya, prostitusi seharusnya tidak dikembangkan, melainkan diberantas hingga ke akarnya.

Persitegangan masalah ini kalau kita lihat akranya adalah lemahnya penegakan hukum dimana pelacuran ilegal terjadi di mana mana... sebut saja sebuah diskotik, panti pijat plus plus tempat tempat ini bukan hanya menyediakan minuman keras tetapi juga pelacur pelacur atau wanita penghibur untuk menarik minat pengunjung. Apakah tempat ini bebas raziah tentu saja tidak.. banyak raziah di lakukan dan banyak pelacur pun di tangkap akan tetapi yang kemudian terjadi adalah tetap beroperasinya lagi prostitusi berkedok hiburan ini. 

Banyak jasa hiburan ini membayar upeti kepada penguasa hukum di tempat tersebut.. dan jikalau terjadi operasi raziah biasanya tempat tersebut menerima informasi terlebih dahulu atau bocor terlebih dahulu.

KPK yang di dirikan untuk membrantas korupsi di negara ini merupakan juga gambaran lemahnya institusi kejaksaan dan kepolisian dalam menjalankan fungsi hukum di negeri ini..

Masih banyak seabreg masalah internal hukum yang carut marut di negeri ini... untuk melihat negeri ini bersih dan indah apakah bisa membersihkannya dengan sapu dan kain pel yang kotor?

Monday 27 February 2017

"Riba Relevansi Hukum Dulu dan Sekarang"


Dalam Islam di kenal hukum Riba..  Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar . ( Riba - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Dalam firmannya Allah swt berfirman :

“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Ruum:39)


dalam islam juga di kenal konsep keadilan banyak ayat menyebut tentang keadilan seperti firman Allah swt. dalam surat al-Maidah ayat 8 :
Artinya :

”Dan berbuat adillah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.” (Qs. al-Hujurat/49: 9).

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Qs. an-Nahl: 90)

Lalu korelasi antara riba dan keadilan apakah bisa dilakukan pada masa kekian?

Kata adil berasal dari bahasa Arab yang secara harfiyah berarti sama. Menurut kamus bahasa Indonesia, adil berarti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.

Dahulu penggunaan mata uang di zaman Islam klasik, mata uang yang di gunakan adalah kepingan-kepingan emas. Kepingan emas ini nilainya akan bertambah..

Semisal si A hutang satu keping mata uang kemudian di bayar satu keping lagi tanpa di tambah, antara yang meminjam dengan yang di pinjam tidak mengalami kerugian karena nilai mata uang ini nilainya terus bertambah,ada sistem keadilan di sini.

berbeda dengan masa sekarang penggunaan mata uang mayoritas menggunakan uang kertas... hal ini sangat berbeda dengan kepingan emas, nilai mata uang dengan menggunakan kertas ini nilainya akan menyusut.. jadi kalau si A minjam uang 15.000.000 dalam beberapa tahun bayar tetep 15.000.000 pasti ada pihak yang di rugikan yaitu sang pemilik uang karena nilainya tidak sama lagi.. dahulu 15.000.000 bisa beli mobil sekarang cuman bisa beli motor.  Jadi ketika ketika bayar dengan jumlah yang sama ini tidak mempunyai efek keadilan. Padahal Tuhan menyuruh manusia berbuat adil.

Siapa yang mau minjemin uang 15.000.000 nanti bayarnya 15 tahun kemudian di bayar 15.000.000 lagi?

Hal ini akan akan berbeda jika bentuk mata uang emas 10 keping kemudian di bayar 15 tahun kemudian di bayar dengan jumlah yang sama yaitu 10 keping lagi kemungkinan masih mempunyai efek keadilan, karena nilainya akan bertambah setiap waktu.

Adakah yang bisa mencari solusi terhadap prilaku prilaku ekonomi yang berbeda zaman tersebut?

sistem ekonomi yang berlaku saat ini dan dahulu sangat berbeda di lihat dari jenis penggunaan mata uang.. lembaga yang mencetak mata uang dan lain sebagainya.

Saturday 18 February 2017

Lelah

Ah.. segalanya terasa rumit, menyadari betapa tidak berkuasa sedikitpun tentang harapan, begitu menyesakan dada.. Ah.. mungkin ini berjalanan hidup yang tidak kita kuasai sedikitpun, kita seperti wayang brrusaha memainkan peran, tanpa sedikitpun punya harapan.. Ah, mungkin aku teelalu banyak mengelu tentang liku kehidupan.. kehidupan yang penuh dengan benang kusut, sekusut pikiranku.. sampai kapankah aku bisa mengurai benang ini? Ah.. aku hanya bisa menghela nafas panjang berhenti sejenak menghilankan begitu penat dan susahnya kehidupan ini. Aku hanya bisa menebak nebak tentang keberuntangan hidup.. kehidupan seperti bermain undian.. berharap keberuntungan bisa memihak kita. Terkadang aku berlama lama nonton film mempelajari cerita, semangat hidup, berusaha menemukan motifasi, berharap ada inspirasi yang bisa di jadikan semangat dalan hidup ini. Ah sesaknya hidup ini.. begitu sensitifnya perasaan ini, apalagi melihat orang lain yang begitu sok pamer, atau aku terlalu sensitif. Aku orang yang tidak begitu peduli tentang kehidupan orang lain.. akan tetapi mereka terlalu jauh menyelidik terlalu jauh penasaran tentang kehidupanku, aku hanya berpikir kebanyakan mereka hanya penasaran bukannya peduli. Aku bukan tipe banyak meminta meskipun keadaanku jauh dibawah mereka yang selalu meminta tanpa peduli kondisiku jauh di bawah mereka, aku hanya berpikir oeang macam apa mereka itu hanya memementingkan kehidupanya sendiri. Aku seharusnya orang yang harus mereka bantu, bukan aku yang di tuntut untuk membantu mereka, akan tetapi aku sudah merasa cukup jika mereka berhenti untuk minta.. Terkadang aku selalu merencanakan rumah apa yang mesti aku buat, usaha apa nanti yang akan aku geluti, dimana tempat aku tinggal, lingkungan seperti apa yang akan aku tempati, Akankah aku akan jauh meninggalkan hidup bersama orang orang yang membosankan. Hidup bersama orang tua hanya akan menambah dosa.. banyak hal yang tidak sependapat, terkadang terlalu lama hidup dengan mereka akan terasa menjadi anak yang durhaka.. terlalu banyak membantah, terlalu banyak protes yang kita gunakan, terlalu banyak kritik yang akan kita lontarkan, terlalu banyak hal hal kita tidak sukai dari kehidupan mereka yang begitu tradisional. Ah, terlalu banyak dosa, terkadang aku bertanya pada Tuhan mengapa Engkau kembalikan aku pada kehidupan keluargaku.. dulu aku bisa berhasil keluar, punya rumah sendiri, kehidupan sendiri, lalu mengapa Engkau kembalikan aku pada rumah orang tuaku, apa salahku, engkau jadikan aku terlalu banyak dosa, dengan hidup berdampingan deng orang tuaku.. Ya Tuhan dimanakah Engkau aku sudah lelah..

Monday 6 February 2017

Hidup itu tidak pasti

Perjalanan hidup itu tak bisa diramalkan, mau menjadi apa, bekerja dimana, punya istri siapa dan masih banyak misteri maaa depan kehidupan yang tidak kita pahami. Hidup dengan beraneka macam permasalahan yang sangat banyak, dengan cerita pilu, bahagia, sedih, terharu. Pikiran kitapun akan berkelana mencari cari jawaban mempersiapkan kemungkinan kemungkinan karena hidup penuh dengan ketidak pastian. Banyak orang yang dahulu hidup bahagia, tiba tiba datang bencana ada anggota kelurganya meninggal atau harta yang dulu banyak menjadi habis ludes tak tersisa. Ataupun banyak orang yang tadinya menjadi gelandangan hidup terlunta lunta hanya untuk makan saja susah berbalik menjadi kaya raya dan hidup bahagia. Hidup itu memang penuh ketidak pastian, manusia punya rencana menganggarkan ini, menyiapkan itu, mencoba berinvestasi untuk masa depan akan tetapi tiba tiba semuanya tak sesuai rencana. Semuanya hilang yang tadinya tidak berpikir akan bekerja menjadi buruh bangunan, karena situasi bekerjalah dia menjadi buruh bangunan padahal tidak pernah di pridiksi akan bekerja seperti itu. Atau yang tadinya bekerja nyaman di kantor tiba tiba menjadi tenaga kerja indonesia di kuar negeri. Hidup memang tak tentu dan tidak bisa kita prediksi. Namun manusia masih bisa memilih kemungkinan kemungkinan. Namun tangan Tuhanlah yangvakan menjadikab kehidupan kita seperti apa.

Wednesday 23 July 2014

MENGEJAR KEBAHAGIAAN

realitas yang konyol dan naif itulah kehidupan yang pahit untuk di rasakan. kebahagiaan adalah saat kita sudah melewati rasa penderitaan, tanpa penderitaan kita tidak akan bisa membandingakan bagaimana merasakn rasa bahagia. kebahagiaan adalah jika kita lebih banyak menelan pil pahit penderitaan dan melewatinya, kebahagiaan adalah suatu kebijakan yang arif, kebahagiaan adalah suatu kedewasaan, kebahagiaan adalah di saat suatu keinginan sudah tidak lagi di butuhkan. manusia akan mempunyai sifat dasar yaitu rasa keinginan kemudian keinginan itu timbul menjadi proses mencapai keinginan kemudian capaian keinginan tersebut menemui klimaks titik jenuh. manusia akan mencari sebuah sensasi dalam kehidupannya, hdup akan berjalan mencari petualangan baru memuaskan keingin tauhan, karena kita akan senang dan kagumterhadap suatu pengetahuan yang baru. keingin tauhan adalah modal dasar manusia. keingin tauhan adalah fitrah manusia. dia akan belajar dengan pengetauan itu, pengetahuan tersebut membuatnya lebih pintar dan bijak, bijak untuk dapat mengertiapa yang sesungguhnya yang dia cari.